Selasa, 18 Januari 2011

Bolehkan Pihak Asing Bangun Pabrik Obat, Menkes Dikecam

Jakarta - Rencana Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih membuka peluang investasi pabrik obat 100% modal asing, menuai kecaman dan dianggap tidak nasionalis. Alasan belum ada industri farmasi nasional yang mampu, dinilai tidak tepat.

"Menurut saya Menkes tidak nasionalis karena akan membuka 100 persen bagi investor asing membuka pabrik modern," kecam anggota Komisi IX PDIP, Rieke Dyah Pitaloka, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2010).

Di sela raker Komite IX DPR bersama Menkes, Rieke kepada wartawan meragukan alasan bahwa sejauh ini belum ada perusahaan farmasi nasional yang mampu mendirikan pabrik obat modern. Dia berharap agar Menkes lebih nasionalis dalam setiap kebijakan yang dihasilkan.

"Katanya kalau tidak ada investor, maka tidak ada obat," ragu mantan artis ini.

Lebih lanjut politisi PDIP ini mempertanyakan kelanjutan kebijakan tentang obat generik. Masalahnya temuan di lapangan membuktikan justru obat yang harganya melebihi Rp 50 ribu tidak disediakan varian generik, padahal itu adalah obat yang juga dibutuhkan oleh warga berpendapatan kecil.

"Permenkes mengenai obat generik sudah kita minta untuk dicabut. Tetapi nggak pernah ada jawabannya," ujarnya Rieke.

Menyinggung kanker paru-paru yang mendera Menkes Endang, dia menyebutnya sebagai urusan pribadi dan karenanya menolak memberikan tanggapan sebab tidak ada kaitan dengan pekerjaan. Tapi bila dengan alasan kesehatan maka Endang terkena reshuffle, keputusan tersebut sepenuhnya hak prerogatif Presiden SBY.  

"Mudah-mudahan Menkes cepat sehat dan bisa lebih nasionalis. Sakit itu kan pribadi, yang salah kan yang mendesak dia terpilih (sebagai Menkes -red)," imbuh Rieke sambil tersenyum dan masuk ruang rapat Komisi IX DPR.


Sumber : Detik News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar